Provinsi Aceh dengan Ibu Kota Banda Aceh merupakan provinsi paling ujung Barat dari Wilayah Indonesia. yang langsung merupakan titik nol ( 0 KM ) Indonesia. Provinsi Aceh memiliki banyak cerita sejarah yang tentukan banyak peninggalan-peninggalan sejarah serta objek wisata bersejarah yang bisa kita kunjungi. Selain dari Objek Wisata Sejarah, Provinsi Aceh juga memiliki Alam yang sangat memukau bagi wisata pecinta alam, dan adat istiadat yang kuat dari penduduk daerah tsb serta makan kuliner yang pasti akan mengugah selera para wisatawan baik lokal maupun manca negara.
Berikut adalah beberapa Tempat Wisata Terpopuler di Provinsi Aceh :
Pesan Tiket Pesawat dan Booking Hotel di ACEH
1. Pulau Weh
Pulau Weh merupakan gerbang Aceh bukan hanya bagi provinsi Aceh namun juga bagi Indonesia, karena pulau ini berada di paling barat wilayah Aceh dan langsung berhadapan dengan selat Malaka yang sibuk. Pulau ini menawarkan banyak spot terumbu karang hidup yang indah serta lokasi pantai yang masih bersih belum terjamah, bagi yang suka menyelam dan menikmati keindahan bawah laut maka pulau Weh ini adalah destinasi yang sangat tepat untuk menikmati kenyamanan yang jauh dari hiruk pikuk keramaian.
2. Pulau Rubiah
Pulau Rubiah terletak di Sabang, tepatnya berada di sebelah barat laut Pulau Weh. Nama Rubiah diambil dari sebuah tulisan yang terdapat pada nisan yang ada di pulau ini. Pulau Rubiah dikenal dengan keindahan alam bawah lautnya. Sedikitnya terdapat 14 dari 15 biota laut yang saat ini dilindungi di Indonesia. Anda bisa diving dan snorkeling di sini, silahkan anda berenang bersama aneka ikan tropis dan menikmati indahnya terumbu karang yang berwarna warni.
Tidak hanya Kepulauan Seribu yang memiliki Pulau Gosong, Abdya pun memiliki pulau yang letaknya tidak jauh dari Pantai Jilbab dan Pantai Pusong. Namanya tetap sama yaitu Pantai Gosong. Untuk mencapainya pulau ini, pengunjung bisa menyewa boat nelayan yang harganya sekitar Rp 300.000/boat. Nuansa pasir putih dengan pohon cemara yang rindang menjadikan Pulau ini banyak dikunjungi oleh wisatwan dalam dan luar wilayah. Tidak hanya itu, wisatawan juga bisa menikmati indahnya alam bawah laut Pantai Gosong sambil menyelam atau snorkeling.
4. Gunung Burni Telong
Gunung Burni Telong adalah gunung yang terletak di Kabupaten Bener Meriah dan telah mejadi ciri khas dari Kabupaten Tersebut. Gunung Burni Telong adalah gunung berapa Aktif dan pernah meletus pada Tanggal 7 Desember 1924 menyebabkan kerusakan hebat lingkungan sekitarnya termasuk lahan pertanian dan perkampungan. Burni Telong yang dalam bahasa Indonesia diartikan dengan gunung yang terbakar, berada di ketinggian 2.600 meter di atas permukaan laut. Gunung ini hanya berjarak lima kilometer dari Redeolong, ibu kota Kabupaten Bener Meriah dan Bandar Udara Rembele (RBL).
5. Gunung Seulawah Inong
Gunung Seulawah Inong mungkin masih kalah tenar dibandingkan Gunung Seulawah Agam. Namun, gunung ini merupakan bagian penting dalam sejarah. Seulawah Inong dulunya adalah pusat latihan kaum inong aceh di masa perang melawan Belanda. Di wilayah ini, kekuatan perang gerilya dilancarkan oleh para laskar wanita Aceh yan gagah berani. Gunung Seulawah Inong dapat didaki dari beberapa tempat, namun yang paling familiar adalah dari Taman Nasional. Gunung Seulawah Inong memiliki ketinggian 800 meter.
6. Gunung Selawah Agam
Gunung Seulawah Agam Kabupaten Aceh Besar. Seulawah Agam kaya akan berbagai Flora dan Fauna. Sebut saja Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatraensis), Kedih (Presbytis Thomasi), Burung Rangkong (Buceros Rhinocerous), dan Jamur (Fungi) berbagai species serta satwa-satwa lainnya. Menurut kabar, nantinya Seulawah Agam dan kembarannya Seulawah Inong akan dijadikan sebagai kawasan konservasi. Itu penting, mungkin saja mengingat perambahan kayu kian marak saja di sana.
7. Air Terjun Kuta Malaka
Air Terjun Kuta Malaka adalah air terjun yang berada di Kuta Malaka, Kecamatan Samahani, Kabupaten Aceh Besar, Nanggro Aceh Darussalam. lebih kurang 600 m dpl, yang bertingkattingkat. Konon kata masyarakat setempat mencapai 8 tingkat dan ada yang mengatakan 20 tingkat.Untuk menuju ke lokasi kita harus menempuh perjalanan sejauh 30 km dari pusat kota Banda Aceh.
8. Air Terjun Peukan Biluy
Air Terjun Peukan Biluy adalah Objek Wisata Air Terjun yang merupakan salah satu obyek wisata alam yang ada di Kabupaten Aceh Besar tepatnya di Desa Biluy, Kecamatan Darul Kamal, dan juga merupakan tempat rekreasi bagi penduduk setempat. Tempat wisata air terjun Pekan Biluy ternyata masih meninggalkan sisa¬sisa kejayaannya. Sebuah bekas bangunan kafe kayu masih berdiri rongsokannya, juga ada 2 tempat duduk beton memanjang disitu. Untuk melihat langsung posisi air terjun pengunjung harus menaiki anak tangga sebanyak 172 buah dengan kemiringan rata¬rata 45 derajat Pasca bencana tsunami 24 Desember 2004 silam,jalan menuju air terjun Peukan Biluy rusak parah bahkan perbukitan tersebut banyak yang telah hilang namun sudah diperbaiki
Air Terjun Blang Kolam berada di Desa Sidomulyo, Aceh Utara, bisa ditempuh dalam waktu lebih kurang 30 menit dari Lhokseumawe. Tempat wisata alam yang satu ini sayang, jika anda lewatkan. Karena di sini, anda bisa melihat air terjun kembar setinggi 75 meter dan dikelilingi sejumlah pepohonan yang rindang. Di tempat ini banyak orang yang bermain air di sekitar air terjun, berendam di kolam tampungan air terjun, atau hanya sekedar bersantai di tepiannya saja. Di Air Terjun Blang Kolam, anda juga bisa berkemah dan menikmati alam bebas hanya dengan tarif Rp 5.000 per orang.
10. Air Terjun Suhom
Air Terjun ini terletak di Desa Suhom, Kecamatan Lhoong. Air terjun ini memiliki tinggi lebih kurang 50 meter dan dibagi menjadi dua tingkat. Namun pengunjung tidak diperbolehkan naik ke tingkat dua dan tiga dengan alasan demi keselamatan, karena adanya pembangkit listrik yang bertegangan tinggi. Untuk bisa mencapai kawasan tempat wisata ini, anda harus melewati jalan yang naik turun dengan pemandangan pegunungan Paro dan Kulu. Di tengah perjalanan anda akan menjumpai banyak monyet yang berkeliaran. Biasanya monyet-monyet ini meminta buah-buahan dan makanan ringan para pengguna jalan yang sedang lewat.
11. Air Terjun Pria Laot
Tidak cuma Pantai saja yang ada di Sabang, disini juga terdapat air terjun yang bernama air terjun pria laot. Air terjun ini berhulu dari Gunung Saung Keris dan berada di tengah hutan, Air terjun Pria Laot berada di Desa Pria Laot, Kelurahan Iboih, Sabang jaraknya sekitar 15 km dari Kota Sabang. Untuk menuju air terjun ini anda harus berjalan kaki dari lokasi parkir sekitar 20 menit.
12. Gua Loyang koro
Gua tersebut letaknya di tepi danau laut tawar ibu kota Takengon dengan jarak tempuh lebih kurang 5 km arah timur ibu kota takengon, gua ini merupakan salah satu objek wisata yang sanngat indah dan asri juga ramai pengunjungnya pada hari libur, gua ini letaknya di kaki Gunung Birahpanyang, turun ke bawah sekitar 15 meter melalui bibir pantai dari jalan menuju kec. Bintang, gua ini juga memiliki kedalaman lebih kurang 110 meter, untuk memasuki ke dalam gua dapat dijangkau dengan jalan setapak.
13. Gua putri pukes
Gua putri pukes adalah salah satu objek wisata di Aceh Tengah yang terletak kaki bukit kecamatan kebayakan arah menuju ke Nosar kira-kira sekitar 2 km dari ibu kota Kabupaten Aceh Tengah, menurut lagenda Putri Pukes berasal dari tanah Gayo, yang mengisah seorang putri raja yang menyakai seorang pangeran kerajaan lain lalu memohon pada orang tuanya untuk mareka di nikahkan, awalnya orangtua sang putrid tidak menyetujui karena negeri sang pangeran sangat jauh namun putri dan pangeran sangat gigih memperjuangkan cintanya, akhirnya mareka di nikahkan. Setelah menikah sang putri harus tinggal bersama dan di kerajaan suaminya. Putri pukes mohon pamit pada orang tuanya dan diantar oleh pengawal, kalaupun dengan hati yang sangat sedih orang tuanya juga harus melepaskan anaknya.
14. Gua Loyang Datu Merah Mege
Gua Loyang Datu Merah Mege adalah sebuah objek wisata yang berpanorama sangat indah, goa ini terletak di Isak Kecamatan Linge sekitar 26 km dari ibu kota Takengon, keindahannya goa laying datu ini dilengkapi dengan tempat peristirahatan dan tempat duduk untuk menikmati air deras yang mengalir didasar Goa. Menurut Petua(orang tua saksi sejarah) yang ada di Linge, dahulu gua ini digunakan untuk perlintasan membawa kerbau dari Linge ke Takengon, begitu juga sebaliknya dari Takengon ke Linge Takengon.Menuju ke lokasi gua dari jalan raya menuruni anak tangga semen yang dibuat Pemda. Beragam tanaman tumbuh disekitar gua, antara lain durian (Durio zibethinus), tenung, kemiri (Aleurites moluccano), kayu manis (Gly-cyrhiza glabra), kopi (coffea sp), geding, bambu (bambusa Sp), dan Damar (Shorea javanica).
15. Gua ceruk mendale dan gua ceruk ujung karang
Gua ini terletak dibawah kaki bukit hanya jarak sekitar 100 meter dari danau Lut Tawar dan 30 meter dari jalan kemukiman penduduk kampong Mandale, di Lokasi gua ceruk ini ditemukan kerangka manusia purba saat penelitian dan penggalian Tim Balar (Balai arkeologi Medan) yang wilayah kerja Sumut dan Aceh. Gua ceruk ini dapat dipergunakan tempat orang berteduh dikala hujan.Dengan ditemukannya Kerangka manusia praserah di Gua Ceruk Mendale atau Loyang Ceruk Mandele dan Gua Ceruk Ujung Karang Kecamatan Lut Tawar daerah takengon semakin banyak dikenal masyarakat luas. Kerangka manusia yang ditemukan tersebut diperkirakan berusia 6500 tahun bahkan ada kerangka yang sudah berusia 7400.
16. Wisata Taman Hutan/Tahura Pocut Meurah Intan
Objek Wisata Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan terletak di gugusan kawasan hutan Seulawah Agam, berjarak 70 kilometer dari Kota Banda Aceh, di dominasi vegetasi hutan pegunungan dan Pinus Merkusi. Secara administratif berada di Kabupaten Aceh Besar dan Kabupaten Pidie, Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Keadaan topografi Tahura Pocut, umumnya berbukit¬bukit. Sebagian kecil adalah dataran dengan status sebagai hutan negara bebas dengan ketinggian 0 sampai 40 meter di atas permukaan laut (DPL) dan berada di kaki Gunung Seulawah Agam.
17. Cagar Alam Jantho
Cagar Alam Jantho Dari Banda Aceh (Ibukota Propinsi NAD) berjarak sekitar 50 Km. Berbagai Flora dan Fauna hidup dalam cagar alam ini. Waktu kunjungan terbaik pada bulan April s/d Agustus (Musim Kemarau) untuk menikmati pemandangan/panorama yang indah. Jenis Flora yang bisa didapati diantaranya hutan Pinus, Mampre, Jambu air, Gleum, Bremen, Sampang, Ara, Damar, Medang, Kayu hitam, Beringin, Meranti, Kandis, Rambutan hutan, Tampu, Ketapang, Medang ara, Lukup, Tampang, Lawang, Semiran, Anang, Jenarai, Kerakau, Rengen, Merbau. Sementara keanekaragaman fauna yang bisa dijumpai seperti siamang, Owa, Macan dahan, Kucing Hutan, Rusa, Kijang, Kancil, Napu, Gajah, Kambing Hutan, Beruang, Trenggiling, Kukang, Kuao.
18. Objek Wisata Putroe Aloeh/ Pucok Krueng
Objek Wisata Putroe Aloh atau yang lebih dikenal dengan sebutan Pucok Krueng ini terletak di Kecamatan Alur Sungai Pinang. Dinamakan Pucok Krueng, karena memang sungai yang ada di kawasan ini terletak di hulu (Pucok : hulu, Krueng : sungai). Sedangakan pemberian nama Putroe Aloh, kisahnya tidak jauh berbeda dengan cerita Malem Diwa dan 7 putri atau Jaka Tarun dan Tujuh Bidadari. Wisata alam di Pucok Krueng ini masih sangat asri. Sungai yang jernih dengan kebun pala di sekelilingnya membuat rasa penat setelah bekerja.
19. Krueng Babahrot
Sama seperti Pucok Krueng di Alur Sungai Pinang, Krueng (sungai) yang terletak di Kecamatan Babahrot, Abdya ini juga menawarkan pemandangan alam yang masih asri. Sungai yang jernih, bebatuan yang besar, dan pepohonan yang rindang mampu menyejukkan mata memandang. Objek wisata ini langsung berbatasan dengan jalan nasional Aceh Barat Daya – Nagan Raya sehingga untuk mencapainya tidaklah sulit.
20. Kuala Merisi
Kuala Merisi merupakan sebuah tempat untuk menikmati pantai dengan suasana yang sepi juga tenang. Berada di Desa Ketapang, Kecamatan Krueng Sabee. Dengan garis pantai yang panjang dan ombak yang kecil pantai Kuala Merisi sangat cocok untuk bermain air di tepian pantai. Anda bisa menikmati deburan ombak dari tepi pantai dengan menggelar tikar, merasakan hawa sejuk hembusan angin pantai. Tak jarang pula tempat wisata yang satu ini dijadikan untuk lokasi berselancar karena ombaknya sangat cocok untuk olahraga air.
21. Pantan Terong
Pantan terong adalah sebuah bukit yang biasa digunakan untuk menikmati keindahan Aceh Tengah dari atas. Tempat wisata ini berada pada ketinggian sekitar 1830 meter di atas permukaan laut. Jika anda ingin datang ke tempat wisata ini jangan lupa membawa jaket dan baju hangat karena udara di sekitar sini cukup dingin. Anda dapat melihat Danau Laut Tawar yang menyerupai kuali raksasa dari sini. Selain itu anda juga bisa menikmati sunrise dan sunset dengan pemandangan sangat cantik. Jadi, siapkan kamera untuk mengabadikan momen ini.
22. Danau Laut Tawar
Danau Laut Tawar adalah sebuah danau dan kawasan yang berada di Dataran Tinggi Gayo, Kabupaten Aceh Tengah. Di sebelah barat danau ini terdapat kota Takengon yang merupakan ibukota dari kabupaten Aceh Tengah. Suku yang mendiami daerah tersebut adalah Suku Gayo. Menyebut danau ini dengan sebutan Danau Lut Tawar. Danau ini memiliki luas sekitar 5.472 hektar, panjang 17 km, dan lebar 3.219 km. Disebut Danau Laut Tawar karena wilayah perairan danau ini sangat luas, dan air yang ada di danau ini juga merupakan air tawar.
24. Pusat Latihan Gajah Saree
Bagi Anda yang belum tahu, Aceh memilik populasi gajah yang cukup tinggi. Bahkan masyarakat Aceh memberikan gelar khusus untuk gajah, yaitu Teungku Rayeuk. Pada masa Kerajaan Aceh dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda, Aceh memiliki sekitar 40.000 ekor pasukan gajah yang terlatih. Nah, kalau jaman dulu gajah dijadikan pasukan militer, maka gini gajah dilatih untuk kepentingan lain. Salah satunya adalah untuk menghalau gajah liar yang bisa membahayakan penduduk di sekitar hutan. Gajah-gajah itu dilatih Pusat Latihan Gajah Saree. Pusat Latihan Gajah Saree berada di Kabupaten Aceh Besar.
25. Rumah Cut Nyak Dien
Siapa yang belum pernah mendengar nama Cut Nyak Dien? Beliau adalah salah satu pahlawan wanita Indonesia yang mendapat julukan Srikandi Indonesia. Jika Anda sedang berkunjung ke Aceh Besar, Anda bisa berkunjung ke situs sejarah rumah Cut Nyak Dien. Rumah Cut Nyak Dien ini berlokasi di Jalan Cut Nyak Dhien, desa Lampisang, kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar. Di rumah itulah dahulu Cut Nyak Dien berlindung dan menyusun strategi perang. Dan di rumah ini pulalah orang-orang berlindung saat terjadi tsunami 2004.
26. Benteng Iskandar Muda dan Benteng Indraparta
Benteng Indraparta merupakan benteng pertahanan yang dibangun sejak Kerajaan Lamuri yang merupakan kerajaan hindu pertama di Aceh. Benteng Indraparta ini merupakan peninggalan kerajaan Hindu yang terletak di pesisir pantai Ujong Batee, tepatnya di desa Ladong Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar. Tak jauh dari Benteng Indraparta terdapat Benteng Iskandar Muda. Di dalam Benteng Iskandar Muda, terdapat dua buah sumur yang dinaungi bangunan berbentuk kubah. Benteng Iskandar Muda ini berhadapan langsung dengan Selat Malaka.
27. Waduk Keuliling
Waduk Keuliling Aceh berada di Desa Lam Leuot Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar. Dari arah jalan raya Medan¬Banda Aceh menuju ke waduk ini bisa kita tempuh sejauh kurang lebih 7 ( tujuh ) kilometer. Waduk Keuliling yang berada di antara bukit¬bukit tersebut memberikan suasana tersendiri, Waduk Keuliling yang merupakan wisata buatan dimanfaatkan oleh warga setempat sebagai tempat melepaskan hobi bagi mereka yang suka memancing.
28. Pemandian Krueng Baru
Pemandian Krueng Baru adalah salahsatu objek pariwisata yang cukup ramai di Kabupaten Aceh Barat Daya, pengunjung biasanya datang kesini untuk sekedar menikmati keramaian atau sengaja mandi di Sungai yang memiliki volume yang besar. Air sungai sendiri digunakan untuk pengairan sawah petani di masyarakat sekitar.
29. Pemandian Krueng Susoh
Merupakan salah satu bendungan yang terindah yang berada di Kab. Blangpidie, Desa Mata Ie, Aceh Barat Daya. Bendungan ini sudah dijadikan objek Pariwisata karena memiliki air yang hening dan sejuk. Di sekitar Pemandian Krueng susoh sudah terdapat banyak kantin dan Cafe-cafe. Pemandangan yang terlihat juga indah, tidak kalah dengan objek wisata lainnya yang ada di Aceh Barat Daya.
30. Takengon
Bosan dengan tempat wisata yang ramai dengan spot lokasi wisata yang biasa? cobalah untuk mulai berwisata dengan alam yang menawarkan interaksi dan kehidupan langsung dengan penduduk sekitar yang ramah. Salah satu tempat wisata yang menawarkan kelebihan seperti ini adalah Takengon yang merupakan ibukota dari Kabupaten Aceh Tengah. Di kota ini kita akan menemukan suasana alam yang asri dengan kehidupan penduduk yang masih sangat ramah. Takengon berada pada sebuah kota ketinggian sehingga membuat kota ini disebut sebagai negeri diatas awan, kondisi alamnya sangat hijau dengan iklim dan udara yang sejuk sehingga membuat segar pengunjung yang datang. Hamparan pohon kopi, pinus dan danau air tawar yang jernih semakin menegaskan kealamian kota ini.
31. Sungai Alas Taman Nasional Gunung Leuser
Kenapa sungai ini menjadi istimewa karena sungai alas memiliki sungai yang sangat jernih dengan bentuk sungai yang berkelok serta terletak di salah satu hutan tropis hijau terbesar di dunia. Sungai ini sangat cocok untuk jadi bahan petualangan bagi anak muda yang suka tantangan dengan berarum jeram, jeramnya yang menantang dengan sungai yang bersih membuat pengunjung akan ketagihan untuk merasakan sensasinya. Wajar jika kemudian berbagai petualang dari berbagai negara banyak yang datang ke sungai alas untuk merasakan tantangannya.
32. Tugu Nol Kilometer
Tugu Nol Kilometer Tidak lengkap rasanya jika berlibur ke Aceh namun tidak mengunjungi Tugu Nol Kilometer. Monumen ini merupakan simbol dari perbatasan negara Indonesia. Lokasi tugu berada di Desa Iboih Ujong Ba’u, Kec. Sukakarya, Kota Sabang, Pulau Weh, Aceh. Jarak antara tugu nol kilometer dan Kota Sabang adalah sekitar 29 km dan membutuhkan waktu kurang lebih 55 menit dengan menggunakan kendaraan motor
34. Museum Tsunami
Pada tahun 2004 Tsunami menerjang Aceh dan menyisakan duka bagi warga Aceh yang telah selamat pada saat itu. Untuk mengenang sekaligus menghormati korban yang meninggal dalam musibah tsunami, dibangunlah sebuah Museum Tsunami yang berlokasi di Jalan Sultan Iskandar Muda pada tahun 2009. Terdapat lorong panjang ditambah dengan suara gemuruh ombak dan kucuran air di sepanjang lorong yang akan mengingatkan anda pada bencana besar tersebut. Banyak wisatawan yang mengunjungi Museum ini dan melihat apa saja yang tersisa dari gelombang tsunami. Ada banyak benda sisa bencana tsunami yang di pajang. seperti sepeda milik korban. Selain benda sisa bencana tersebut, juga ada foto korban meninggal dan cerita tentang kesaksian korban yang selamat, dan juga alat simulasi elektronik gempa bumi.
35. Masjid Raya Baiturrahman
Masjid Raya Baiturrahman dibangun oleh Sultan Iskandar Muda tahun 1612 dan telah menjadi ikon Aceh. Masjin Baiturrahman juga menjadi obyek wisata religi di Aceh yang ramai dikunjungi karena kemegahan dan keindahannya. Bangunan utama pada Masjid ini berwarna putih dengan kubah hitam besar yang dikelilingi tujuh menara. Kesan megah Masjid ini semakin terasa dengan adanya kolam besar dan juga pancuran air pada bagian depan Masjid.
No comments:
Post a Comment